Faktualjabar Infonya Situs Berita Jabar
Related Articles
Pangandaran, Faktualjabar.com – Mudik di Hari Raya Idul Fitri sudah menjadi tradisi dan budaya bagi masyarakat. Hal ini menjadi perhatian serius bagi Pemerintahan Daerah Kabupaten Pangandaran.
Terlebih Pangandaran sebagai obyek destinasi wisata pantai selatan yang menjadi daya tarik para pelancong pasca lebaran tentu menjadi perhatian khusus.
Langkah dan antisifasi pun dilakukan demi kenyamanan dan keamanan jelang mudik lebaran dan arus balik lebaran serta antisivasi membeludaknya obyek wisata Pangandaran.
Sebagai kesiapan Pemerintahan Daerah beserta jajaran Kepolisian Resort (Polres) Pangandaran dibantu oleh TNI dan pihak – pihak terkait, mengelar Rapat Koordinasi Lintas Sektoral Ops. Ketupat Lodaya Tahun 2022 di Aula Polres Pangandaran, Selasa (19/04/2022).
Hadir dalam rakor Plt Kapolres Pangandaran AKBP Hidayat SH SIK, Ketua DPRD Kabupaten Pangandaran Asep Nordin, Dandim Ciamis, Danposlanal Pangandaran, Danpolair Pangandaran, Sekda Pangandaran, Kepala Dinas Perhubungan, Kepala Dinas Pariwisata, Kepala Dinas Kesehatan, Kepala Dinas PUPR, Kepala Sat Pol PP, Kalaksa BPBD pangandaran, PHRI, Jaga Lembur.
Rakor dipimpin langsung oleh Bupati Pangandaran H. Jeje Wiradinata, dalam kesempatan tersebut menyampaikan “dalam rangka kesiapan Idul Fitri 1443 H, semua aspek perlu diperhatikan mulai dari personil petugas, sarana dan prasarana jalan dan penerangannya, pelayanan fasiltas kesehatan menjadi skala prioritas demi kenyaman dan keamanan para pemudik”, paparnya.
Untuk tahun ini walau masih dalam masa pandemi sesuai arahan Pemerintah Pusat bagi wilayah PPKM level 1 Pemerintah Daerah Kabupaten Pangandaran memperbolehkan mudik lebaran.
Tentu dengan aturan – aturan yang sudah ditetapkan, hal tersebut guna mengurangi gangguan – gangguan yang tidak diharapkan karena adanya peningkatan aktivitas kegiatan ibadah, pusat perbelanjaan, pariwisata tentu dengan sinegitas lintas sektoral diharapkan bisa menekan ganguan kamtibmas, ungkapnya.
Dibidang kesehatan Pemda tetap memberlakukan secara ketat untuk protokol kesehatan terlebih bagi para pemudik diatas level PPKM 3 – 4, sehingga tidak menimbulkan klaster baru, pungkasnya. (driez)
