Home / Olahraga / Liga Mahasiswa Platform Untuk Atlit Berkarya di Bidang Olahraga

Liga Mahasiswa Platform Untuk Atlit Berkarya di Bidang Olahraga

Kota Tasikmalaya, faktualjabar.com-Liga Mahasiswa (LIMA) memiliki visi Awal Masa Depan. Perwujudan dari visi tersebut dapat dilihat dari berbagai kegiatan yang digelar. Tak hanya mahasiswa di bidang olahraga, LIMA juga ingin menjadi awal masa depan bagi bangsa Indonesia.

Sebagai platform untuk para student-athlete yang ingin berkarya di bidang olahraga, LIMA mengadakan kompetisi yang digelar di berbagai daerah, baik di dalam maupun di luar Pulau Jawa. Hingga musim ketujuh saat ini, LIMA sudah menggelar turnamen lebih dari 15 kota berbeda. Bahkan, LIMA nanti akan menambah kota penyelenggaraan musim ini, yaitu Balikpapan.

Kompetisi yang digelar LIMA juga bukan sekadar persaingan antarkampus, tetapi juga ajang untuk saling memotivasi diri atau tim dalam membawa nama kampus. LIMA berharap, dengan adanya turnamen-turnamen tersebut, para student-athlete bisa berprestasi di dunia akademik sekaligus memiliki kepedulian sosial. Hal itu menjadi syarat bagi para student-athlete yang ingin berpartisipasi.

Para mahasiswa yang ingin mendaftar harus memiliki IPK (Indeks Prestasi Kumulatif) yang sudah menjadi standar LIMA. Peraturan tersebut bertujuan agar setelah lulus mereka tidak hanya memiliki kemampuan di bidang olahraga, tetapi juga akademik. Selain itu, untuk mengasah kepedulian sosial, setiap student-athlete harus melakukan kegiatan sosial sebelum mengikuti kompetisi.

Selain menjadi wadah untuk mahasiswa-atlet, LIMA juga mewadahi para mahasiswa-mahasiswi non-olahraga. Salah satu contohnya adalah dengan menggelar LIMA Training and Workshop (LTW).

LTW ini bertujuan untuk membagikan pengetahuan diindustri olahraga dan dunia kerja, serta menyediakan kesempatan kepada para mahasiswa untuk mengembangkan diri, baik hard skill maupun soft skill.

Salah satu LTW telah berlangsung hari ini, Kamis (10/10/2019), di Gedung Rektorat Universitas Siliwangi (Unsil) Tasikmalaya. Tidak hanya mahasiswa yang merasakan pembinaan. Sebagai human development agent, LIMA juga turut membina wasit lewat Referee Refreshment Program.

Kegiatan tersebut bertujuan untuk memberikan penyegaran sekaligus mengingatkan kembali tentang peraturan-peraturan yang berlaku kepada para wasit yang akan bertugas di kompetisi LIMA.

Ryan Gozali, selaku CEO Liga Mahasiswa, mengatakan bahwa LIMA ingin mengembangkan industri olahraga. “LIMA bervisi Awal Masa Depan, yaitu awal masa depan mahasiswa Indonesia, awal masa depan atlet, awal masa depan olahraga Indonesia, dan awal masa depan bangsa Indonesia secara keseluruhan,” ujar Ryan.

“Kami menyajikan kompetisi yang keren dan kredibel. Artinya, pengemasan di lapangan baik, peserta dan pelaksanaannya juga absah,” tambah Ryan.

Dengan visi tersebut, Liga Mahasiswa berharap bisa menjadi jembatan untuk manusia Indonesia. Kehadiran LIMA diharapkan tak hanya membawa manfaat untuk LIMA sendiri, tapi juga dapat memberikan kontribusi untuk dunia olahraga di Indonesia.(red)

About admin

Check Also

Pengcab IPSI Kota Banjar Gelar Muscab IV di Situ Mustika

Kota Banjar, Faktualjabar.com – Pengurus Cabang Ikatan Pencak Silat Indonesia (Pengcab IPSI) Kota Banjar menggelar …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *