Infonya Jawa barat
Home / Berita Jabar / Pemanfaatan Potensi Wilayah, Di Kabupaten Pangandaran Ekonomi Tidak Terlalu Merosot

Pemanfaatan Potensi Wilayah, Di Kabupaten Pangandaran Ekonomi Tidak Terlalu Merosot

Kabupaten Pangandaran, Faktualjabar.com-Dalam ekonomi makro, resesi atau kemerosotan adalah kondisi ketika produk domestik bruto (GDP) menurun atau ketika pertumbuhan ekonomi riil bernilai negatif selama dua kuartal atau lebih dalam satu tahun.

Resesi ekonomi yang berlangsung lama disebut depresi ekonomi. Resesi adalah kondisi di mana pertumbuhan ekonomi minus dua kuartal berturut-turut. Seperti diketahui ekonomi Indonesia pada kuartal II-2020 minus 5,32%, sementara kuartal III diprediksi antara minus 4% hingga minus 2%.Resesi ekonomi tinggal sejengkal lagi.

Apalagi sejumlah menteri hingga ekonom sudah memproyeksikan Indonesia bakal terkena imbas akibat pandemi COVID-19. Dikutif dari salah satu media online “Menko Polhukam Mahfud Md yang menyebut 99,9% Indonesia bakal masuk resesi pada kuartal III-2020. Begitu juga Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yang belum lama ini mengungkapkan ekonomi nasional bakal berada di zona negatif”.

Isu tentang resesi ekonomi semakin nyata setelah disinggung oleh berbagai kalangan. Bahkan banyak orang-orang dengan kekayaan yang fantastis telah mempersiapkan diri menghadapi masalah ini.

Tak terkecuali bagi Kabupaten Pangandaran sebagai Kabupaten baru dari pemekaran Kabupaten Ciamis. Dimasa awal pandemi Covid-19 ini berdampak sekali kepada sektor ekonomi masyarakat  dan sektor parawisata yang sempat ditutup.

Disampaikan oleh Bupati Pangandaran H. Jeje Wiradinata bahwa Untuk Kabupaten Pangandaran saat ini belum terdampak secara signifikan karena saat ini Pemkab Pangandaran dalam kebijakan ekonominya, potensi – potensi yang ada di Pangandaran bisa dimanfaatkan betul secara maksimal.

“tentunya Pemerintah harus hadir dalam menentukan kebijakan ekonomi yang pro rakyat, Pemerintah tentunya akan mengelola, memfasilitasi para pelaku usaha ekonomi, sehingga mampu bersaing dengan produk lainnya dipasaran. Untuk sektor pertanian sendiri dirasa tidak terlalu berdampak buruk akan resesi ekonomi ini, lain halnya dengan sektor impor gula kelapa memang ada sedikit penurunan, namun pemkab akan terus berupaya melakukan yang terbaik bagi pelaku usaha ekonomi”, pungkasnya. (driez)

About admin

Check Also

Influencer Kota Tasikmalaya ‘Ngabatalan’ bersama Viman di Tugu Bersejarah

Kota Tasikmalaya, faktualjabar.com- Sejumlah Influencer Kota Tasikmalaya melakukan kegiatan berbagi kebahagiaan kepada masyarakat yang ada …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *