Home / Berita Jabar / Kebocoran Hasil Laut Capai 40 %, Ketua DPRD : Harus Ada Penanganan Khusus Kaitan Transaksi Hasil Laut

Kebocoran Hasil Laut Capai 40 %, Ketua DPRD : Harus Ada Penanganan Khusus Kaitan Transaksi Hasil Laut

Pangandaran, Faktualjabar.com – Puluhan nelayan yang tergabung dalam Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) menyambangi DPRD Kabupaten Pangandaran sampaikan keluhan dan aspirasinya kepada Ketua DPRD dan Anggota Komisi II DPRD Pangandaran, Kamis (08/04/2021), di Gedung Rapat Paripurna.

50 orang masyarakat yang mewakili 3.000 HNSI Kabupaten Pangandaran ini sudah menandatangani komitmen terhadap penangkapan liar Baby lobster.

Melihat luas wilayah Kabupaten Pangandaran 1.680 km2 dengan populasi penduduk 560.698 jiwa (2020), selain kawasan hutan lindung cagar alam yang merupakan daratan yang menjorok ke lautan lepas samudera hindia, kawasan wisata pantai selatan yang indah tentunya Pangandaran merupakan tempat favorit bagi para pelancong baik dari wisatawan lokal maupun internasional.

Beberapa pantai seperti Pantai Pangandaran, Karaptak, Batu Hiu, Madasari, Karang Tirta, Karang Nini, Batu Karas, Lembah Putri, merupakan potensi bagi para nelayan mengandalkan kehidupannya dari hasil penangkapan ikan laut.

Dalam kesempatan tersebut selain anggota HNSI juga dihadiri oleh wakil dari Pemerintahan Kabupaten Pangandaran melalui Dinas Kelautan dan Perikanan.

Ada 3 poin yang disampaikan oleh perwakilan HNSI antara lain :
1. Penangkapan Baby Lobster,
2. Persoalan Keberadaan Barang, dan
3. Kebocoran Retribusi.

Menurut M. Yusuf wakil dari HNSI Kabupaten Pangandaran, pihaknya melakukan audensi ini yang pada substansinya persoalan – persoalan 3 tuntutan tersebut ingin segera terselesaikan.

“bukan tidak boleh bakul menampung hasil laut nelayan. Tetapi transaksi harus dilakukan di tempat pelelangan ikan. Jadi prinsipnya baik bakul, nelayan dan koperasi harus untung,” ungkapnya.

Dia mengatakan dengan bertransaksi di pelelangan maka nelayan akan mendapatkan harga jual terbaik dan terhindar dari praktek-praktek monopoli atau ijon bakul.

“Ya mungkin termasuk mendukung kepentingan pemerintah untuk menarik retribusi,” tandasnya.

Penangkapan baby lobster masih marak dilakukan nelayan dengan cara kucing – kucingan dengan petugas, padahal masyarakat nelayan sangat diuntungkan sekali dengan dibiarkannya baby lobster tetap hidup dan menjadi besar.

Apalagi di Kabupaten Pangandaran sendiri itu daerah Wisata yang nantinya lobster itu menjadi kebutuhan khusus bagi para wisatawan.

“Di Kabupaten Pangandaran Produksi lobster per tahun biasanya mencapai angka 3 miliar lebih, tetapi setelah adanya pengangkapan baby lobster yang dilakukan besar-besaran oleh nelayan di tahun 2020 kemarin pendapatan nya menjadi anjlok,” imbuhnya.

Sementara itu, Ketua DPRD Kabupaten Pangandaran Asep Noordin H.M.M.  mengungkapkan bahwa hasil Kajian Penelitian Akademisi, bahwa di Indonesia ada 2 laut yang menjadi habitat terbaik bagi lobster yakni : 1. di Lombok dan 1 lagi di Kabupaten Pangandaran.

Retribusi hasil laut yang didapat Pemerintah Kabupaten Pangandaran di tahun 2020 berada di kisaran Rp 1,5 miliar. Jumlah tersebut dipandang masih jauh dari harapan, apalagi bagi sebuah daerah yang memiliki garis pantai 91 kilometer. Laut adalah potensi besar yang dimiliki Pangandaran sehingga masalah ini harus disikapi serius oleh Pemerintah Kabupaten Pangandaran.

“Perkiraan kami pelanggaran penjualan hasil laut itu bisa mencapai 30 sampai 40 persen total tangkapan yang ada. Jadi kami meminta harus ada penanganan khusus, apalagi ini berkaitan dengan optimalisasi pendapatan daerah khususnya dari retribusi transaksi hasil laut”kata Ketua DPRD Kabupaten Pangandaran Asep Noordin H.M.M

Tambahnya dalam pengelolaan tempat pelelangan ikan dengan melibatkan koperasi nelayan membantu koperasi, meski diakuinya di sisi lain koperasi kurang memiliki kekuatan untuk memaksa nelayan dan bakul untuk bertransaksi di tempat pelelangan.

Asep Noordin juga menyampaikan kepada Audiens yang hadir bahwa siapapun yang menangkap hasil laut, maka wajib menjualnya melalui proses lelang.(driez)

About admin

Check Also

PT Pegadaian Galeri24 Berikan Bantuan Material Untuk Pembangunan Madrasah Al-Huda Cikalang

Kota Tasikmalaya, faktualjabar.com – di Bulan Ramadhan kali ini kebahagiaan menyelimuti Yayasan Pendidikan Pesantren Al-Huda …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *