Infonya Jawa barat
Home / Politik & Hukum / Menakar Peluang H. Dadang Solihat (Okta) Melaju Pangandaran 1

Menakar Peluang H. Dadang Solihat (Okta) Melaju Pangandaran 1

Pangandaran, Faktualjabar.com – Pemilihan Kepala Daerah (Bupati) merupakan moment dalam alam demokrasi khususnya di Kabupaten Pangandaran Provinsi Jawa Barat mendatang.

Tak hayal dukungan dari kelompok dan kepentingan akan disajikan kepada masyarakat, baik yang ingin perubahan maupun yang melanjutkan kekuasaan sebelumnya.

Dinamika politik yang berkembang baik sebelum Pilpres, Pileg dan Pemilihan DPD di Kabupaten Pangandaran adalah isunya hutang daerah dan terjadinya defisit keuangan daerah hingga berdampak kepada seluruh kegiatan di Pemerintahan Daerah Kabupaten Pangandaran.

Pengaruh dukungan politik dari sebuah partai politik merupakan modal penting bagi para kandidat karena Partai politik memiliki jaringan, sumber daya, dan basis massa yang dapat membantu memenangkan kampanye pemilihan.

Dukungan ini juga memberikan legitimasi kepada kandidat di mata publik. Namun, dukungan partai politik seringkali juga membawa dampak politik, di mana kandidat terkadang harus mempertimbangkan kepentingan partai politik dalam pengambilan keputusan.

Selain itu pula kandidat calon bupati juga membutuhkan dukungan dari kelompok-kelompok kepentingan di masyarakat, dimana dukungan ini lahir dari tokoh-tokoh politik lokal, pengusaha, elit masyarakat, organisasi masyarakat sipil, atau kelompok kepentingan lainnya.

Beberapa catatan dari seorang kandidat harus juga memiliki kredibilitas, loyalitas, dedikasi, tanggungjawab moral kepada masyarakat dan tentunya narasi – narasi dari sebuah konsep visi – misi yang ditawarkan ke publik.

Independensi kandidat juga tidak luput dari sebuah pertanyaan publik, kenapa demikian .. karena personal branding kandidat akan dilihat dari sebuah jaringan dan jiwa kepemimpinannya.

Memperhatikan beberapa faktor diatas secara cermat, masyarakat dapat memilih pemimpin yang mampu mewakili dan mengabdi kepada kepentingan seluruh rakyat dengan baik.

Selain itu juga jika kita menganalisa menggunakan pendekatan teori ekonomi berupa analisis SWOT, dari beberapa kandidat yang sudah mulai bermunculan, adalah sosok H. Dadang Solihat (Okta) yang cocok untuk melanjutkan program – program penguasa sebelumnya.

1. Strength (Kekuatan) – Dari Dalam Background seorang birokrat, tentu memahami kondisi apa yang terjadi selama 1 dekade di Kabupaten Pangandaran, baik di lingkup Pemda maupun di masyarakat, namun demikian tentu bisa mengetahui tentang sebuah problem solving dari sebuah akar masalah.

Jaringan yang kuat seperti basis masa di pencinta hobi otomotif, dekat dengan tokoh
masyarakat, agama, tokoh pemuda, dan selama ini dirinya selalu berperan aktif dalam sosial kemasyarakatan.

Easy going, artinya ramah, supel mudah masuk ke berbagai kalangan atau kelompok masyarakat dan humble serta memiliki sence off crisis (kepekaan terhadap suatu permasalahan dan cenderung cepat membantu).

2. Weaknesses (Kelemahan) – Dari Dalam Masih belum begitu dikenal dibeberapa wilayah Kecamatan di Pangandaran. Masih belum terlihat eksistensi dipublik karena baru sebatas kelompok dan kalangan tertentu.

Perlu bekerja keras dalam membangun kepercayaan publik khususnya dalam personal branding.

3. Opportunities (Kesempatan) – Dari Luar
Berpeluang kuat menjadi salah satu kandidat karena kemampuan dan kekuatan serta personal branding yang dimiliki mampu bersaing dengan kandidat calon Bupati lainnya.

Dengan usia masih bisa dikatakan muda, energik dan sehat, Dadang Okta layak dan patut diperhitungkan bagi lawan – lawan
politiknya terlebih bisa juga dipinang oleh
beberapa partai politik lainnya.

4. Threats (Ancaman) – Dari Luar Walau secara internal memiliki kemampuan semuanya, tidak menjadi sebuah ukuran bagi dirinya, karena jika kemampuannya selama ini dalam bidang birokrat tentu memiliki kepentingan dari para pengusung.

Bisa jadi berpotensi menjadi calon wakil bupati karena bagi partai politik tentu yang
paling utama adalah mengedepankan kader – kader terbaiknya.

Adanya kandidat yang maju dari jalur independen, yang nantinya jadi sebuah kuda hitam dan lawan yang kuat ketika sah maju dicalonkan oleh para pengusungnya.

Pencapaian dan kesuksesan seorang H.Dadang Okta tentu tidak berdiri sendiri. Sebagaimana pepatah mengatakan “Dibalik Pria Sukses ada wanita hebat dibelakangnya”. apa istimewanya seorang wanita pada sebuah kesuksesan seorang pria.

Salah satu alasannya, istri penyemangat terbaik bagi sang suami, sebagai istri Hj. Lilis Sri Sulastri yang lahir di parigi 23 agustus 1975. Beliau Lulusan AKPI Perbankan tahun1997. Sang istri memulai bisnis pakaian dari tahun 1998 hingga sekarang (26 tahun).

Kemudian mengembangkan usahanya dibidang Property mulai tahun 2013 sampai dengan sekarang kurang lebih sudah 14 tahun. Adapun posisi Sang istri saat ini adalah sebagai Komisaris PT. BMIP (Bumi Makmur Indah Pangandaran) dari tahun 2016 hingga sekarang.

Besar harapan dan doa dari seluruh lapisan masyarakat Pangandaran semoga H. Dadang Okta dapat istiqomah dalam mengabdi dan menjadi manusia yang bermanfaat bagi Kabupaten Pangandaran yang kita cintai. (***)

About Redaksi Faktualjabar

Check Also

Apudin Ketua MPP Sikapi, Komitmen Ketua DPRD Pangandaran Mencla Mencle

Pangandaran, Faktualjabar.com – Menyikapi hasil audiens masyarakat tentang penolakan pinjaman hutang daerah Senin, 11 Desember …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *