Home / Berita Jabar / Warga Tolak Pembangunan TPS3R Di Desa Sidomulyo Pangandaran

Warga Tolak Pembangunan TPS3R Di Desa Sidomulyo Pangandaran

Kabupaten Pangandaran, faktualjabar.com-Puluhan warga Rw 05 datangi kantor Desa Sidomulyo Kecamatan Pangandaran Kabupaten Pangandaran Jawa Barat untuk menyampaikan aspirasinya dengan penolakan didirikannya bangunan Tempat Pengolahan Sampah – Reduce Reuse Recycle (TPS3R) di lokasi yang menurut warga tanah peninggalan leluhur yang di peruntukannya hanya untuk makam.

Dari pantauan, menurut warga pihak Desa tidak mensosialisasikan dengan baik kepada warga. Menurut Wakil kuncen D sutanto mengatakan, Kami memiliki adat yang tidak bisa ditinggalkan dengan silsilah tanah warisan nenek moyang jaman dahulu bahwa tanah tersebut hanya di pergunakan untuk makam saja.

“Waktu dulu masyarakat sekitar 9 orang bersatu untuk tanah pekuburan tersebut, itu di lakukan sebelum merdeka,” ucap D Sutanto kepada Media saat di rumahnya, Rabu (18/08/2021).

Maka dari itu, Tambah Sutanto, sampai saat ini masyarakat mengakui tanah tersebut sebagai tanah ulayat atau tanah peninggalan nenek moyang dulu yang di peruntukan hanya untuk makam saja, tidak bisa di ganggu gugat oleh apa pun.
Kalau untuk pemakaman lanjut Sutanto, siapa pun yang mau di makamkan di situ kami tidak melarangnya, karena itu tempat pemakaman.

Sutanto menuturkan, untuk luas keseluruhan kalau tidak salah menurut cerita dulu turun temurun sekitar 3 Hektaran lebih, tetapi saya tidak tau percis yang benarnya berapa untuk luas tanah tersebut.

“Kami masyarakat merasa tidak di hargai, seolah olah masyarakat di singkirkan, tanpa adanya sosialisasi untuk mencari keputusan atau solusi, tau taunya di bangun di lokasi tanah tersebut,” kata Sutanto.

Namun dengan kami mendatangi kantor Desa alhmdulilah ada hasilnya, kepemerintahan Desa akan memindahkan lokasi bangunan tersebut, Desa menjamin 90 persen akan di pindahkan.

“Memang lokasi baru tidak jauh dari lokasi semula, tetapi itu tanah kan tanah desa bukan tanah ulayat(tanah peninggalan nenek moyang) yang di peruntukan untuk pemakaman, untuk dokumen atau surat surat tanah kami tidak punya, jaman dahulu mana ada kaya gituan, jelas Sutanto,” ungkapnya.

Di tempat berbeda Kades Sidomulyo Sugiono mengatakan, kami dari kepemerintahan Desa sudah lakukan musyawarah dengan warga.

“Awal sebelum terjadi pembangunan kita lakukan sosialisasi dengan mengutus sekdes juga ekbang, namun mungkin kurang tersampaikan sehingga terjadi gejolak di warga,” ucap Sugiono saat di temui Media usai musyawarah Rabu (18/08/2021).

Lanjut Sugiono, pemahaman masyarakat bahwa tanah perkuburan itu adalah tanah adat sehingga merasa memiliki yang peruntukannya untuk makam.
“Sebetulnya awal awal kami sudah mendatangi kuncen untuk menyampaikan tujuan kami, dan menurut kuncet sudah mempersilahkan bisa di gunakan sebelum di gunakan untuk penguburan,” kata Sugiono.

Setelah itu,kata Sugiono, menurut laporan dari sekdes dan juga ekbang sudah tidak ada masalah, lalu kami tindak lanjuti untuk pembangunan TPS3R di lokasi tersebut.
Tetapi pas mau di laksanakan muncul persoalan yang katanya sosialisasinya tidak maksimal, namun kami pun cukup memahami dan kami pun punya tugas untuk menyelesaikan persoalan persoalan yang terjadi di desa tentang Keamanan juga ketertiban, kalau ini bisa di geser kenapa tidak.

“Kami dari pemerintahan desa akan berusaha untuk menggeser bangunan tersebut dan akan kordinasi terlebih dahulu dengan dinas terkait,” ungkapnya.

Kalau untuk luas sekitar 1 Hektar lebih, dan baru di gunakan untuk pemakaman sekitar sepertiganya dan masih luas yang belum di gunakan pemakaman.

Bahkan dulu kami sempat memasang plang beberapa tahun yang lalu, maksud kami mana kala ada yang merasa di rugikan datang ke desa menyampaikan keberatannya tetapi tidak ada.

Sugiono menuturkan, kami dari pemerintahan desa punya pemahaman di anggap tidak akan ada permasalahan, tetapi malah muncul gejolak dengan penolakan bangunan di tanah tersebut.
Tambahnya, kami mengalah untuk masyarakat, kalau memang itu bisa di pindahkan kenapa tidak, kami tidak ingin adanya pertikaian atau permasalahan terjadi di desa kami apa lagi dengan warga kami sendiri, pungkasnya. (driez)

About admin

Check Also

Harapan PD Persis Kota Tasikmalaya Saat Viman Menjadi Walikota

Kota Tasikmalaya, faktualjabar.com-Viman Alfarizi Ramadhan melakukan silaturahmi dengan Pimpinan Daerah (PD) Persis Kota Tasikmalaya dalam …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *