Faktualjabar Infonya Situs Berita Jabar
Related Articles
Tasikmalaya, faktualjabar.com-Penetapan dan penahanan pimpinan Pesantren Al-Zaytun Kabupaten Indramayu, Panji Gumilang sebagai tersangka kasus penistaan agama direspon ulama Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat.
Selain mengapresiasi langkah kepolisian, penahanan Panji Gumilang bisa jadi solusi untuk meredam keresahan masyarakat.
Ketua FKUB Kabupaten Tasikmalaya, KH Edeng Za mengapresiasi kinerja kepolisian dalam mengungkap kasus penistaan agama Panji Gumilang. Tindakan tepat dan cepat kepolisian bisa meredam keresahan dan gejolak di tengah umat.
“Kami apresiasi langkah kepolisian yang dengan cepat, tepat dan akurat mengungkap kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan Panji Gumilang,” kata Edeng.
Meski demikian, KH Edeng yang juga Sekretaris MUI Kabupaten Tasikmalaya meminta agar pemerintah memperhatikan ribuan santri Alzaytun. Mereka harus tetap mendapat prioritas pendidikanya.
“Kita tetapi minta agar pemerintah memperhatikan nasib santri Alzaytun. Mereka harus mendapatkan penanganan dengan baik agar femahaman tidak salah,” kata Edeng.
Sementara itu, KH Atam Rustam, Ketua PCNU Kabupaten Tasikmalaya mengungkapkan penahanan panji gumilang tindakan terbaik untuk mengurangi keresahan di masyarakat.
” Saya pribadi berpendapat terkait penahanan Panji Gumilang, mudah mudahan ini tindakan terbaik untuk kurangi keresahan di masyarakat atas tafsiran pendapat Panji mengenai ajaran Agama Islam yang beredar di Medsos. Karena semuanya mengetahui bahwa dari medsos itu sangat berbeda pendapat Panji dengan keumumam masyarakat umat Islam di Jabar dan di Indonesia,” kata KH Atam Rustam, Ketua PCNU Kabupaten Tasikmalaya kepada awak media, Rabu (2/8/23).
Bahkan, penetapan tersangka dan penahanan Panji Gumilang merupakan suatu jawaban atas usulan sejumlah ulama untuk meredam gejolak yang ada di tengah masyarakat.
“Dari ketidaknyamanan ini lebih baik ditindak berwajib karena yakin dari berbagai pernyataan pernyataan dan pendapat Panji Gumilang sudah termasuk ke dalam menistakan Agama Islam,” tambah Atam.(**)
