Infonya Jawa barat
Home / Berita Nasional / Begini Kronologi TKW dari Cikatomas Jadi Korban TPPO Malaysia
Haru, Korban TPPO asal Cikatomas bertemu dengan keluarga di Mako Polres Tasikmalaya, selasa (2/8/2023)

Begini Kronologi TKW dari Cikatomas Jadi Korban TPPO Malaysia

Kabupaten Tasikmalaya, faktualjabar.com-Selama 10 bulan seorang perempuan asal Kec. Cikatomas Kab. Tasikmalaya menjadi Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) di Negeri Jiran Malaysia.Dirinya terlunta-lunta di negeri orang sehingga tidak bisa pulang.

Namun akhirnya korban bisa kembali ke Tanah Air usai dipulangkan Polres Tasikmalaya bekerja sama dengan Mabes Polri dan KBRI di Malaysia, Senin (21/8/23).

Korban Lusi mengaku sempat tergiur bekerja di luar negeri dengan upah besar. Dia dijanjikan akan menjadi petugas kebersihan dengan honor 1300 ringgit atau 3,9 Juta Rupiah Perbulan. Namun, bukannya uang justru korban disekap tanpa mendapat upah sedikitpun.

“Saya asalnya dijanjikan ulah 1300 ringgit jadi petugas kebersihan. Taunya saya ditipu malah disekap gak dibayar. Saya kabur dari penampungan, saya kaya orang gila aja cuma bawa baju satu yang dipake. Untung ada yang baik saya dikasih makan dikerjakan dua mingguan lah. Sampai saya kerja pindah pindah,” kata Lusi di Polres Tasikmalaya.

Lusi mengaku senang bisa kembali ke tanah air kumpul dengan keluarga. Lusi mengaku kapok tidak akan kembali jadi TKW ilegal.

“Ucapan terimakasih pada polres Tasikmalaya Kapolresnya dan Pak kasat saya bisa selamat dan lolos bisa balik lagi ke Tasik. Nuhun pisan,” bebernya.

Sementara itu, Kapolres Tasikmalaya AKBP Suhardi Heri Haryanto mengatakan, pihaknya mendapatkan laporan dari pihak keluarga korban, bahwa ada salah satu anggota keluarganya yang terlunta-lunta di Negara Malaysia. 

“Kita Alhamdulillah bisa memulangkan korban dari Malaysia ke Indonesia berkat bantuan dari semua pihak,” kata Suhardi di kantornya, Selasa (22/8/23).

Kedatangan korban di Mapolres Tasikmalaya langsung disambut keluarga mulai Ibu dan Anaknya yang masih kecil, Selasa (22/8/23). Suasana haru disertai isak tangis pecah di pintu masuk Polres Tasikmalaya. Lusi segera memeluk sang anak dan anggota keluarganya yang lain.

“Kami senang melihat pertemuan keluarga dengan korban yang hampir 10 tahun berpisah. Kita bahagia juga mereka kumpul lagi,” kata Suhardi.

Ditempat yang sama, Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Tasikmalaya Polda Jawa Barat, AKP Ari Rinaldo mengatakan korban sempat disekap di Malaysia. Dia semula berangkat dari Tasikmalaya melalui temannya. Lusi berniat mencari kerja dengan upah yang besar. Namun justru mendapat perlakuan kasar.

“Korban ini kabur dari lokasi penyekapan. Lalu korban sembunyi di salah satu kebun durian di Malaysia. Untuk bertahan hidup, sambil bersembunyi, selama ini korban bekerja di warung-warung kawasan kebun durian itu dengan upah harian,” ungkap Ari di  Mapolres Tasikmalaya, Selasa (22/8/23).

Ari menambahkan, kasus ini terungkap saat Polisi menerima laporan dari pihak keluarga, Polres Tasikmalaya segera berkoordinasi dengan Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polda Jawa Barat.

Saat proses penjemputan, korban sempat merasa ketakutan mengingat dokumen keberangkatan ke Malaysia yang dimiliki olehnya tidak lengkap.

“Korban sempat merasa takut waktu diarahkan supaya datang sendiri ke Dubes Indonesia di sana, karena mungkin takut ada razia di jalan sehingga memerlukan surat dari kami,” pungkas Ari.

Kemudian, setelah kepulangannya dari malaysia dilakukannya penjemputan dari bandara, sesampainya di Tasikmalaya dilaksanakan dulu trauma healing dan cek kesehatan.

“Setelah lima hari dilakukan trauma healing dan cek kesehatan baru hari ini kita undang keluarga dan diserahkan kepada keluarga, karena selama disana korban mendapatkan perlakuan kurang baik sehingga kami berupaya melakukan trauma healing” pungkasnya. (**)

About admin

Check Also

Gempar Penemuan Mayat Tak Utuh di Cikatomas, Polisi Lakukan Pendalaman

Kota Tasikmalaya,faktualjabar.com- Warga menemukan kerangka manusia di Blok Cisempur Kampung Pakemitan. Kondisi kerangka manusia ini …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *