Infonya Jawa barat
Home / Berita Jabar / Agustiana : Hilangnya Tabungan Siswa, Bukti Gagalnya Penyelenggaraan Pendidikan

Agustiana : Hilangnya Tabungan Siswa, Bukti Gagalnya Penyelenggaraan Pendidikan

Pangandaran, Faktualjabar.com – Meneguhkan sebuah kepribadian bangsa yang tak tergerus oleh budaya – budaya bangsa lain yang selalu mengalami dinamika dari waktu ke waktu, namun mampu mewarnai pergaulan antar bangsa – bangsa dalam satu konteks pergaulan yang luas dan menyebar merupakan sebuah pendidikan karakter yang diungkapkan oleh Bapak Pendidikan kita Ki Hajar Dewantara.

Pendidikan karakter memiliki fungsi dasar untuk mengembangkan potensi anak agar dapat menjalani kehidupannya dengan bersikap baik, disiplin dan tanggungjawab.

Namun fakta berkata lain, hilangnya tabungan anak-anak Siswa/I SD diberbagai sekolah di Kabupaten Pangandaran yang sangat penting dimaknai oleh Pemerintah dan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) bukan hanya sekedar kehilangan uang dan digantinya oleh koperasi, namun terdegradasinya disiplin untuk berhemat bagi usia dini.

Penyelesaian oleh koperasi yang meminjamkan kepada guru yang sudah pensiun dan tak mau mengembalikan sehingga koperasi harus menjual asetnya sangatlah ironis.

“artinya pengawasan dan tanggungjawab penyelenggara pendidikan saya anggap gagal di Kabupaten Pangandaran,”ungkap Agustina, saat ditemui oleh Faktualjabar.com, Kamis 22 Juni 2023.

“Lebih dari itu hilangnya kesadaran dari keberhasilan Pemerintah dan Penyelengara Pendidikan dalam membangun sumber daya manusia yang sejak usia anak-anak sudah terbangun karakter sikap siswa, yang menentukan masa depan kehidupannya kelak dimasa datang”, tutur Agus.

Dimana kesadaran menabung merupakan manifestasi sikap anak dalam melatih kedisiplinan untuk membangun pola hidup produktif sekaligus keberhasilan membangun kedisiplinan dalam menekan pola hidup konsumtif dimana kedua sikap ini dalam situasi masyarakat pada saat ini sudah sangat merusak kemandirian dan kesejahteraan kehidupannya.

Sehingga sangat tergantung pada bantuan dari Pemerintah ataupun dari pihak lain, begitu pun adanya keberadaan koperasi yang merupakan soko guru usaha ekonomi yang berkeadilan dengan masih adanya saja di setiap sekolah.

Bisa dibayangkan seandainya kedua hal tersebut diatas perkiraan tabungan terkumpul yang hanya terbatas di sekolah – sekolah pada 2 wilayah Kecamatan bisa mengumpulkan uang antara 5 milyar sama dengan 7 milyar.

Hal ini merupakan modal yang bisa dijadikan model yang apabila secara serius dan sistematis dikerjakan dan menjadi program strategis.

Masih menurut Agus, pemerintah seyogianya dapat membangun kemandirian yang berkarakter di masyarakat yang mana hal ini merupakan indikator keberhasilan Pemerintah yang paling utama dalam melaksanakan peran dan tanggung jawabnya terhadap rakyatnya, ujarnya.

Oleh karena itu solusinya dalam mengembalikan tabungan siswa tidak cukup, bahkan kurang tepat jika hanya dengan mengganti uang siswa dengan jalan koperasi menjual asetnya. Akan tetapi yang paling penting adalah bagaimana kejadian ini tidak akan menimbulkan jera atau menjadi hambatan bagi pembangunan sikap disiplin menabung bagi anak-anak sejak usia dini serta sifat sekolah yang tak perduli lagi membangun usaha koperasi.

Malah Seharusnya dengan kejadian ini Pemerintah dan Disdik lebih serius lagi dan lebih sistematis dan terkontrol dalam pengawasan sehingga menggerakkan kegiatan yang sudah diprogramkan bagi siswa dan masyarakat Pangandaran gemar menabung.

Begitupun dalam gerakan menumbuhkan kembali gerakan masyarakat dalam usaha berkoperasi, malah akan lebih hebat apabila Pemerintah Kabupaten Pangandaran mempelopori BUBARKAN BUMDES dan ganti oleh koperasi masyarakat desa, semoga hal ini menjadikan pelajaran penting, pungkas Agus. (driez)

About Redaksi Faktualjabar

Check Also

Viman dan Influencer Kota Tasikmalaya Ajak Anak Yatim Berbagi Ribuan Takjil

Kota Tasikmalaya, faktualjabar.com- Ngabagi takjil di Jalanan (Ngabatalan) part IV ini yang digagas para influencer …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *