Faktualjabar Infonya Situs Berita Jabar
Related Articles
Kota Tasikmalaya, faktualjabar.com-Komisi VI DPR RI dengan Bank BTN melakukan sosialisasi Peluang dan Tantangan Pembiayaan Perumahan pada hari sabtu, (15/4/2023).
Anggota Komisi VI DPR RI Fraksi Gerindra M. Husein Fadlulloh mengatakan pembiayaan perumahan memiliki urgensi yang cukup penting. Hal tersebut disebabkan karena populasi penduduk di Indonesia meningkat cukup signifikan.
Sehingga mendorong pembiayaan perumahan menjadi salah satu alternatif yang dapat diimplementasikan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
“Sebagaimana diketahui, pembiayaan perumahan dapat dilihat dari masing-masing suku kata yakni pembiayaan dan perumahan. Pembiayaan (financing) adalah jumlah modal atau jumlah uang yang diberikan kepada sebuah organisasi dengan harapan untuk dibayar kembali dengan persentase tertentu dari bunga” jelas politisi Partai Gerindra ini
Oleh karena itu, pembiayaan perumahan dapat didefinisikan sebagai upaya-upaya seorang pihak atau lembaga dalam rangka menyediakan sejumlah modal untuk pemenuhan berbagai pengeluaran terkait perumahan.
” Menurut Direktorat Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan tahun 2019, setidaknya ada sekitar 11 juta rumah tangga yang belum memiliki rumah atau menghuni rumah yang tak layak huni. Tingginya angka ini mengindikasikan masih belum terjangkaunya pembiayaan perumahan formal, terutama bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) ” jelasnya.
M. Husein pun mengapresiasi kepada Bank Tabungan Negara (BTN) yang sudah memenuhi akses pemenuhan di sektor perumahan bagi masyarakat yaitu melalui pembiayaan perumahan.
” Salah satu upaya untuk memenuhi akses pemenuhan di sektor perumahan bagi masyarakat yaitu melalui pembiayaan perumahan. Keberadaan pembiayaan perumahan sangat diperlukan guna menyediakan layanan pembiayaan yang terjangkau dan mudah diakses oleh seluruh lapisan masyarakat ” Kata Husein.
Untuk mewujudkan program tersebut, besar harapan kepada masyarakat, untuk bersama-sama mensukseskan pembiayaan perumahaan agar dapat meningkatkan pemerataan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.
Pembiayaan perumahan tentu menjadi salah satu langkah implementatif dan mampu meningkatkan pemerataan pembangunan serta kesejahteraan masyarakat.
Namun, tidak menutup kemungkinan tantangan berikut harus dipersiapkan dalam mengimplementasikan pembiayaan perumahan untuk masyarakat diantaranya terdapat pada faktor makroekonomi yang berfokus pada stabilitas ekonomi seperti tingkat suku bunga dan regulasi fiskal juga dapat mempengaruhi program pembiayaan perumahan dan kemajuan teknologi.
“dengan harapan dapat menurunkan intermediate cost sehingga apabila program pembiayaan perumahan diimplementasikan dengan integrasi pada teknologi, maka cost juga akan berkurang” pungkasnya.(ib)
