Infonya Jawa barat
Home / Berita Jabar / Ketua DPRD Pangandaran Sebut Ada Persoalan di Distribusi Pupuk Subsidi

Ketua DPRD Pangandaran Sebut Ada Persoalan di Distribusi Pupuk Subsidi

Kabupaten Pangandaran, faktualjabar.com – Dengan sulitnya pupuk di wilayah Kabupaten Pangandaran di saat memasuki masa panin para petani mengeluh.

Salah satunya, Tulus (47) petani asal Pondok lombok, Desa Sidomulyo, Kecamatan Pangandaran

“Sekarang kan masuk masa tanam, memang tidak merata sih, ada yang sudah tanam, ada juga yang baru menyemai (nebar) bibit padi,”kata Tulus, senin (08/05/2023)

Menurutnya, yang di keluhkan petani di Kabupaten Pangandaran dengan sulitnya untuk mendapatkan pupuk bersubsidi di agen-agen pupuk yang telah ditunjukkan.

“Kami biasa beli pupuk subsidi di agen itu 150 ribu per karung yang isinya 50 kilogram. Tapi mau beli juga gak ada pupuknya, dengan menunjukan Kartu Tani” kata Tulus.

“Kami berharap pemerintah bisa menangani masalah kelangkaan pupuk bersubsidi,”ujarnya.

Selanjutnya kelangkaan pupuk bersubsidi jenis urea dan MPK sudah berlangsung selama 6 bulan kebelakang.

Sementara Ketua DPRD Kab Pangandaran Asep Noordin mengatakan, dirinya telah mendapatkan keluhan soal kelangkaan pupuk bersubsidi dari para petani di beberapa kecamatan di Kabupaten Pangandaran, seperti Langkaplancar, Parigi, Cimerak, Pangandaran, Kalipucang dan Padaherang.

“Artinya saya melihat distribusi pupuk bersubsidi di Kabupaten Pangandaran ada persoalan. Tentu kita harus mencari akar persoalannya dimana, ” kata Asep.

Asep menilai, apakah kelangkaan pupuk bersubsidi disebabkan oleh data luasan sawah yang menjadi persoalan, atau data Kartu Tani yang berbasis luasan lahan pertanian terutama pertanian pangan yang belum selesai sehingga akan berimbas atau tidak berbanding lurus dengan jumlah pupuk yang diusulkan oleh Dinas Pertanian.

“Karena Dinas Pertanian yang mengusulkan atau memohon ke pemerintah untuk kebutuhan pupuk baik untuk pertanian pangan maupun petani kebun, dan kita fokus pada pertanian pangan. Yang menjadi pertanyaan apakah data tersebut sudah selesai,” ujarnya.

Maka dengan kelangkaan pupuk bersubsidi tersebut, Asep berharap kehadiran pemerintah, karena ternyata kelangkaan pupuk ini terjadi saat ini, tetapi sudah berlangsung dari sejak 6 bulan yang lalu.

Apalagi bulan ini sedang memasuki masa tanam padi. Dan ini akan berpengaruh terhadap optimalisasi hasil produksi padi, meskipun sekarang sedang petani di kita masih bergantung pada pupuk buatan atau organik,” tuturnya.

Apalagi menurut dia, pertumbuhan ekonomi daerah di Kabupaten Pangandaran bergantung pada sektor pertanian yang utama disamping pariwisata dan perikanan.

“Maka itu kita harus serius. Kalau ngomong petani, kita juga harus perhatikan kesejahteraan petani. Bagaimana caranya? ya kita harus dorong sarana dan prasarana pertaniannya,” ujar Asep.

Seraya dirinya mengatakan, sebagai daerah pariwisata, insfratruktur struktur pertanian yang bagus juga bisa menambah daya tarik wisatawan.

“Akses jalan dan irigasi yang baik bisa membantu para petani. Apalagi kalau salah satu area pertanian dijadikan lahan pertanian tradisional, bajak sawah pakai kerbau dan sebagainya sehingga bisa menambah daya tarik wisatawan,” pungkasnya. (Driez)

About Redaksi Faktualjabar

Check Also

Viman dan Influencer Kota Tasikmalaya Ajak Anak Yatim Berbagi Ribuan Takjil

Kota Tasikmalaya, faktualjabar.com- Ngabagi takjil di Jalanan (Ngabatalan) part IV ini yang digagas para influencer …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *